Jokowi: Gimana Kalau Pengedar Narkoba Kita Gebukin Ramai-Ramai?



Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar Kabareskrim Irjen Pol Ari Dono Sukmanto agar menindak tegas para pengedar obat-obatan terlarang. Sebab, para pengedar telah merusak generasi muda bangsa Indonesia.

"Pak Kabareskrim kita. Kabareskrim Polri. Urusan masalah narkoba, jangan dianggap enteng-entengan. Kalau kita anggap angin lalu, kita anggap enteng, generasi kita, generasi muda kita bisa berada pada posisi yang sangat berbahaya," ujar Jokowi dalam acara Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat di Buperta Cibubur Jakarta Timur.

"Kejamnya kayak apa sih Kabareskrim ngurusin ini?" tanya Jokowi.

Menanggapi pertanyaan dari Jokowi, Ari Dono Sukmanto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan kerja sama mulai kegiatan preventif yakni, penyuluhan di sekolah-sekolah tentang bahaya narkoba dan psikotropika.

"Yang paling besar, yang ditangkap di mana saja? Jangan-jangan hanya satu, dua, padahal obatnya di mana-mana ada?" tanya Jokowi kembali.

Ari Dono pun menjelaskan bahwa yang terbesar tahun ini adalah pengungkapan penyebaran obat yang masuk daftar G atau berbahaya di Kalimantan Selatan, pengungkapan pabrik obat ilegal di Tangerang, dan pengungkapan kasus PCC yang memakan korban di Kendari.

"Pabrik PCC ada di Purwokerto, di sana diproduksi PCC sampai berton-ton," imbuh Ari.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu bertanya apa hukuman yang pantas untuk para pengedar yang telah merusak generasi bangsa Indonesia. Ari Dono menjawab bahwa bentuk hukuman yang diberikan kepada pengedar adalah hukuman penjara.

"Cukup hanya dipenjara saja? Enggak perlu tuh digebukkin ramai-ramai? Kadang-kadang jengkel saya dengan yang gini-gini. Entah narkoba, entah obat ilegal, karena apa? Anak-anak kita yang terkena. Masa depan kita yang terancam. Gimana, Pak? Gimana kita gebukkin ramai-ramai gimana?" tutur Jokowi.

Menurut Ari, hal tersebut karena fungsi pengawasan dari orangtua kepada sang anak berkurang. Untuk itu, dia berharap agar orangtua ataupun pihak sekolah dapat memberikan pengawasan dan perhatian yang lebih.

Mendengar jawaban dari Ari, Jokowi kembali menegaskan agar Ari dapat menindak tegas para oknum yang mengedarkan obat-obatan terlarang tersebut.

"Saya tadi sebenarnya nunggu Pak Kabareskrim. Saya injeknya, Pak. Gitu loh, yang saya tunggu. Besok saya injek semua yang berkaitan dengan obat ilegal, yang berkaitan dengan narkoba," tutup Jokowi.

Tidak ada komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.
Electricity Lightning