Pesan Djarot untuk Pelaksana Tugas Harian Gubernur
Berita Hari Ini - Jakarta - Djarot Saiful Hidayat menitipkan pesan terakhirnya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah sebelum melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saefullah pun kini menjadi Pelaksana Tugas Harian atau Plh.
"Saya titip Jakarta. Orang Jawa kan bahasa titip itu luas ya, 'tak titip Jakarta padamu'," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta.
Ketika ditanyakan apa arti kata titip Jakarta, menurut Saefullah, adalah segalanya yang berkaitan dengan Jakarta, program-program yang sudah dijalankan selama lima tahun ke belakang.
"(Program-program tersebut) Untuk yang sudah jadi tolong diteruskan, dijaga, apa-apa keberhasilannya, baik dari birokrasi, reformasi birokrasi, keterbukaan dalam hal anggaran, ya semua yang baik-baik harus diperjuangkan untuk dipertahankan bersama," ucapnya.
Terkait dengan reklamasi apakah dititipkan kepada dirinya atau tidak, Saefullah berujar itu bukanlah barang, tetapi tidak terlihat.
"Reklamasi itu bukan barang gaib. Gaib itu tahu enggak? Enggak kelihatan. Reklamasi ini barang kelihatan. Ada," kata dia.
Reklamasi Tergantung Pemimpin
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah itu harus hadir memberikan kepastian berusaha.
"Karena pulau ada karena ada izin-izinnya, izin prinsip, ada izin pelaksanaan untuk melakukan reklamasi mulai Keppres dari zaman Soeharto, Pak SBY teken, Pak Jokowi teken juga, Gubernur Pak Sutiyoso, Pak Jokowi, Pak Basuki semua teken," paparnya.
Jadi, Saefullah menegaskan, reklamasi menjadi barang nyata bergantung pada pimpinannya.
"Sekali lagi bahwa reklamasi barang nyata, tergantung pemimpinnya mau diarahkan seperti apa. Tapi, bahwa di situ pulau sudah ada, investasi sudah ada, itu butuh kepastian. Ya diatur saja yang baik," tandas Saefullah.
Tidak ada komentar:
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.