Polisi Cek Kejiwaan Penerobos Istana, Hasilnya...



Berita Hari Ini - Jakarta - Kepolisian mengamankan seorang pria yang berupaya menerobos Istana Kepresidenan. Pria tersebut diketahui bernama Ivon Rekso alias Muhammad Khalifah (44), warga Bekasi Timur.

"Sekarang diperiksa di (Rumah Sakit Polri) Kramatjati," kata Kabagpenum Polri Kombes Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta.

Kesimpulan sementara, ada dugaan gangguan jiwa dari pria tersebut. "Ditanya A jawabnya B. Ditanya B dijawab C. Tentu harus didalami kesehatannya," kata Martinus.

Pemeriksaan terhadap Rekso menemukan motif bahwa dia ingin bertemu dengan Presiden Jokowi. Polisi menyita telepon genggam dari tangan bersangkutan.

"Ada ancaman kekerasan yang ingin dilakukan yang bersangkutan dari hasil pemeriksaan Hp-nya. Ada ujaran kebencian, ancaman kekerasannya, ada ancaman pembunuhannya," ujar Martinus.

Menurut dia, dari telepon genggam itu banyak ditemukan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan. "Ada ke Pak Presiden, Pak Prabowo, Pak SBY," kata Martinus.

Polisi masih terus mendalami kondisi kejiwaan Rekso. Bila hasil pemeriksaan menyebutkan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, maka tindak pidana tersebut gugur.

"Tapi kalau dia beralibi gila enggak bisa karena kan pasti pemeriksaan dia didalami. Kalau patut diduga kelainan jiwa kan harus diperiksa lebih dari sekali," terang Martinus.

Terjadi Senin Lalu



Percobaan menerobos Istana Kepresidenan kembali terjadi. Kali ini, seorang pria berinisial IR diamankan petugas lantaran berusaha menerobos Istana Presiden, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin, 18 Desember 2017 siang.

"Benar. Sudah diserahkan ke Bareskrim Mabes Polri tadi malam," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dikonfirmasi, Jakarta.

Hanya saja Roma enggan merinci mengenai kronologi tersebut. Belum diketahui secara pasti apa motif pria tersebut nekat menerobos ke Istana Presiden.

Bukan yang Pertama



Insiden orang mencoba menerobos pengamanan Istana Presiden ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa kasus serupa pernah terjadi sebelumnya.

Seorang pria tanpa busana diamankan petugas Paspampres di sekitar pagar Istana Presiden, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus 2017. Pria berinisial BS itu diduga mengalami gangguan jiwa.

Aksi serupa kembali terjadi pada 13 November 2017. Saat itu, pria berinisial BT yang diduga mengalami gangguan kejiwaan bahkan sempat menantang petugas dan mengaku sebagai simpatisan kelompok radikal ISIS.

Tidak ada komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.
Electricity Lightning