Bagaimana Malam Pertama Pengantin Sesama Perempuan di Bulukumba?



Bulukumba - Pernikahan sesama perempuan antara Syarifah Nurul Husna (20) dan Rahmat Yani alias Rahmyani (28) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat. Lalu, bagaimana malam pertama keduanya?

Pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bulukumba ternyata telah membentuk tim investigasi terhadap pernikahan sesama perempuan itu.

"Kita sudah lakukan investigasi kemarin, setelah pernikahan keduanya heboh jadi pemberitaan," ucap Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Kemenag Kabupaten Bulukumba, Abdul Hafid, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis, 28 September 2017.

Dari hasil investigasi Kemenag Bulukumba, ternyata keduanya telah melakukan hubungan layaknya suami istri pada saat malam pertama mereka. Rahmayani menggunakan alat kelamin pria palsu untuk melakukan hubungan intim dengan Syarifah Nurul Husna.

"Pengakuan Syarifah, keduanya telah melakukan hubungan layaknya suami istri," ujar Abdul.

Ia menambahkan, Syarifah akhirnya mengetahui, ternyata saat berhubungan badan itu sang suami memakai kelamin palsu.

Awalnya, Syarifah bahkan tidak percaya jika suaminya itu adalah perempuan, meski pihak keluarganya berupaya meyakinkannya. "Ketika diberi tahu bahwa kelamin palsu banyak dijual, baru dia percaya," tutur Abdul.

Untuk memastikan kembali bahwa Rahmat Yani alias Rahmayani adalah perempuan, tim investigasi Kemenag Bulukumba mendatangi kediaman keluarga Rahmat Yani di Kelurahan Herlang, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.

"Tim ke Herlang dan bertemu keluarga Rahmat Yani, dan betul keluarganya membenarkan kalau dia adalah perempuan," Abdul Hafid memungkasi penjelasan tentang pernikahan sesama perempuan yang menghebohkan tersebut.

 

Keluarga Biarkan Pernikahan



Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Bulukumba mengatakan keluarga mempelai perempuan tak pernah melaporkan Rahmat Yani alias Rahmayani, wanita yang mengaku sebagai pria demi bisa menikahi gadis pujaan hatinya ke polisi.

"Iya, pihak keluarga tidak melaporkan itu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bulukumba, Iptu Deki Merizaldi, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis, 28 September 2017.

Deki menjelaskan, keluarga mempelai wanita bernama Syarifah Nurul Husna tidak melaporkan Rahmat Yani alias Rahmayani ke polisi karena keluarga mempelai wanita mempunyai banyak utang budi kepada wanita yang mengaku pria itu.

"Hingga saat ini, pihak keluarga tidak melaporkan kejadian dan tidak merasa keberatan, dengan alasan Rahmat Yani alias Rahmayani banyak berjasa terhadap keluarganya," ujar Deki.

Sebelumnya, sebuah foto resepsi pernikahan heboh jadi perbincangan warganet setelah diunggah oleh akun Facebook Ashock'photography pada Rabu, 27 September 2017. Dalam unggahan itu dituliskan bahwa kedua mempelai dalam resepsi pernikahan itu adalah perempuan.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, resepsi pernikahan itu berlangsung di Lingkungan Erelabu Barat, Kelurahan Ekatiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kedua mempelai yang melangsungkan pernikahan pada Minggu, 17 September 2017 lalu itu adalah Syarifah Nurul Husna dan Rahmat Yani.

Kejadian itu diketahui sejak Senin malam, 18 September 2017, atau sehari setelah berlangsungnya resepsi pernikahan. Saat itu, kepala Lingkungan Erelabu Barat, Zainal Abidin, mendapat laporan bahwa warganya, Syarifah Nurul Husna, dinikahi oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai laki-laki. Ia mengaku memiliki nama Rahmat Yani, padahal nama aslinya adalah Rahmayani.

Zainal Abidin kemudian mendatangi kediaman Lakju Siga di Kecamatan Bonto Bahari. Lakju Siga adalah orang yang mengantar Rahmat Yani alias Rahmayani ke rumah mempelai wanita saat hari resepsi pernikahan keduanya berlangsung.

Alhasil, Rahmat Yani alias Rahmayani kemudian sempat digelandang ke Polsek Bonto Bahari untuk dimintai keterangan. Saat itulah, Rahmat Yani mengaku ke polisi bahwa dirinya adalah perempuan dengan nama asli Rahmayani.

Tidak ada komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.
Electricity Lightning