4 Nasihat Jokowi untuk Kahiyang-Bobby



Berita Hari Ini - Medan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menyampaikan nasihat kepada kedua pengantin baru Kahiyang Ayu Siregar dan Bobby Nasution sebagaimana tetua adat dan para raja memberi wejangan sebelumnya. Ada empat nasihat utama yang dipaparkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengawali nasihatnya dengan meminta agar sang putri Kahiyang dan suaminya Bobby selalu melimpahkan suasana kasih sayang.

"Kasih sayang membawa kesatuan. Kesatuan membawa kebaikan bersama. Selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu ananda berdua perjuangkan," tutur Jokowi saat puncak pesta adat di Komplek Hijau Bukit Regency (HBR) Jalan Setia Budi, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11/2017).

Pertama, Kahiyang dan Bobby diminta selalu menjaga sopan santun. Hal itu menyeluruh baik kepada keluarga, masyarakat, bahkan antara keduanya.

"Harus menjaga sopan santun. Jika tidak ada sopan santun, maka malapetaka akan datang," jelas dia.

Kedua, Kahiyang dan Bobby juga harus menjunjung tinggi nilai kebaikan. Tidak hanya dari perilaku, tapi juga lisan. "Manis bukan hanya di mulut, tapi juga di hati. Kebaikan yang dilakukan dengan sepenuh hati," ujar Jokowi.

Ketiga, kata Jokowi, Kahiyang-Bobby mesti peka terhadap lingkungan sekitar. Sudah menjadi kewajiban membantu siapa pun yang sedang ditimpa kesusahan.

"Jika ada kemalangan, walaupun tidak diundang, kita wajib datang dan menolong. Jika ada kegembiraan, kita hanya wajib datang jika diundang," beber dia.

Terakhir, baik Kahiyang dan Bobby harus terus menabung setiap kebaikan yang dilakukan itu. Sebab pada akhirnya, nasib positif akan dengan mudah mengalir dari Tuhan.

"Kalau kita banyak menanam, maka kita akan banyak menuai hasilnya. Banyak-banyaklah berbuat kebaikan agar ananda banyak memetik kebaikan," Jokowi menandaskan.

Memasuki Masa Berkeluarga


Pada prosesi puncak ini, Kahiyang berdandan layaknya putri raja Tapanuli Selatan. Berpakaian adat berwarna merah, Kahiyang berjalan menuju sungai buatan yang disiapkan oleh panitia acara.

Sungai buatan ini disediakan lantaran lokasi acara ini jauh dari sungai yang sesungguhnya. Prosesi ini disebut Tu Tapian Raya Na Martua. Di belakang Kahiyang, ada Bobby Nasution yang juga berpakaian adat Tapanuli Selatan. Dalam prosesi ini, keduanya disahkan menjadi suami istri.

Saat berjalan, Kahiyang membawa berbagai dedaunan kas Tapanuli Selatan. Dedaunan ini sebagai simbol seseorang telah melepas masa lajang dan memasuki masa berkeluarga.

Sampai di lokasi air mancur yang didesain layaknya sungai, tetua adat memberikan nasihat dan menjelaskan arti dari ritual tersebut. Mereka kemudian diperciki air menggunakan daun.

Ditutup dengan kalimat Horas, prosesi itu menjadi simbol keduanya telah resmi meninggalkan masa lajang.

Di masa lalu, prosesi itu dilaksanakan di tepian sungai. Dengan arti menghanyutkan masa lajang, mereka kemudian dianggap sudah menjadi orangtua dan sah sebagai suami istri.

Menurut tetua yang memimpin upacara ini, Kahiyang harus dibawa ke tapian untuk menghanyutkan masa gadisnya. Upacara ini wajib dilakukan untuk pengantin Tapanuli Selatan meski Kahiyang dan Bobby sendiri telah resmi menikah di Solo beberapa waktu lalu.

Dari tapian, Kahiyang dan Bobby juga membawa 7 buah batu dari tepian sungai itu.

Tidak ada komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.
Electricity Lightning